Awal kisah
dikelas sepuluh enam banyak kisah-kisah yang kami lewati bersama, pertama, kita
dikelompokkan dalam kelas sepuluh enam kami berasal dari asal sekolah yang
berbeda-beda dari buntok maupun luar buntok..
Wali kelas kami
bernama ibu Umiyati Murni, selain sebagai wali kelas kami, beliau
mengajarkan pelajaran kimia, beliau orang yang baik, ramah, tegas dan rajin.
Kami sudah menganggap beliau seperti orang tua kami yang selalu mengajarkan hal-hal
yang positif dan bermanfaat bagi kami.
Dengan seiring nya
waktu kami saling mengenal satu sama lain. Di sepuluh enam banyak kisah-kasih
atau pengalaman yang terjadi mulai dari persahabatan, percintaan, pertengkaran
dan permusuhan yang kami alami. Namun, meskipun kami banyak menghadapai
berbagai rintangan kami dapat melewati nya bersama-sama, menyelesaikan masalah
dengan baik-baik. Misalnya, dari kisah pertengkaran antara Rangga dan Selvi,
bola bekel(Dewi) dan kepala suku (Ijal), kisah percintaan ada yang sudah
terjadi yaitu antara dedekarifin(Ade) dan Rangga, Fitri dan jaseng (Feri),
Uwo(Purwo) dan Nimas. Dan kisah percintaan yang belum terjadi antara
popon (Alfonsa) dan Robi atau yang sering kami panggil si jidat dan Bella
dengan kepala suku kelas sepuluh enam(Ijal) Kisah permusuhan antara sesama
keluarga besar keweng-keweng yang terdiri dari Dwi, Dewi, Mulyani, dan Tya,
mereka pernah merasakan permusuhan yang sudah beberapa kali ini terjadi, tapi
meskipun begitu mereka menyelsaikan masalah nya dan kembali damai. Selain dari
kisah kisah tersebut kami mempunyai teman perempuan, ia bernama DJ(Khadijah),
ia anak taekwondo, dan tidak terlalu suka membahas cowok, selain pintar
taekwondo ia juga pintar bahsa inggris dan teman kami yang bernama Ainul yaqin dia
termasuk anak yang pintar karena dari sebagian cowok dikelas kami hanya ia yang
pintar.
Kelas sepuluh enam
termasuk kelas yang solid karena setiap ada kegiatan sepuluh enam selalu
beranggota terbanyak dalam mengikuti kegiatan misalnya persami, pramuka, dan
sangking solid nya kelas kami pernah mengalami remedial ulangan masal, dari 37
murid hanya ada 4 orang saja yang tidak remedial.
Selain itu sepuluh
enam juga terkenal dengan potensi kelas yang suara nya paling besar-besar yaitu
Dewi, Dwi, Mulyani, Fitri, mr.Lele (Ijal), Elin, Selvi, dan suara ketawa yang
aneh yaitu sampurna(Asti), popon(Alfonsa), dedekarifin(Ade), apalagi bila tidak
ada guru, pasti kelas ini ramai seperti dipasar sehingga guru-guru ppl dari
universitas UNILA maupun STKIP banyak yang mengeluh mengatasi kami karena suara
mereka kalah dengan suara murid-murid sepuluh enam, jika guru sudah keluar dari
kelas mereka banyak yang tidak mau masuk lagi karena merasa kesal dan takut
diserang oleh pasukan-pasukan sepuluh enam.
Di kelas kami ada ibu
senam kita yang bernama Widia dan yang lemah gemulai yaitu Linda dengan
gaya nya bicara bibir nya mengot kanan kiri dan si batak marbun orang nya gak
jelas soulmate nya Nova.
Dan di kelas ini
juga punya satu anak Paskibra, nama nya suci dan hanya satu yang ikut osis, ia
adalah Tya.
Di kelas ini ada
rombongan pinter yaitu Nindy, Wayan Kuadrat(Irma), Wayan( nita) , dan Anggun.
Dan ada juga anak Rawa Jitu(Redi) dan Mesuji(Gede) yang selalu buat ulah yang
gaje bangetttttt……
Dan ada juga
pildacil, ia Gusti dengan cirri khas suara nya yang lembut sekaliiii. Dan tidak
kalah ketinggalan siswa asing yaitu anak pb(Gilang).
Itulah
sepuluh enam canda tawa maupun sedih kami lewati
bersama-sama.meskipun kami berbeda-beda agama dan suku ,tapi kami tetap bersatu
dan selalu berusaha untuk lebih kompak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar