Rabu, 16 Mei 2012

“KISAH CANDA DAN TAWA MAUPUN SEDIH YANG PERNAH KAMI LEWATI”



Awal kisah dikelas sepuluh enam banyak kisah-kisah yang kami lewati bersama, pertama, kita dikelompokkan dalam kelas sepuluh enam kami berasal dari asal sekolah yang berbeda-beda dari buntok maupun luar buntok..

Wali kelas kami bernama ibu Umiyati Murni, selain sebagai wali kelas kami,  beliau mengajarkan pelajaran kimia, beliau orang yang baik, ramah, tegas dan rajin. Kami sudah menganggap beliau seperti orang tua kami yang selalu mengajarkan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi kami.

Dengan seiring nya waktu kami saling mengenal satu sama lain. Di sepuluh enam banyak kisah-kasih atau pengalaman yang terjadi mulai dari persahabatan, percintaan, pertengkaran dan permusuhan yang kami alami. Namun, meskipun kami banyak menghadapai berbagai rintangan kami dapat melewati nya bersama-sama, menyelesaikan masalah dengan baik-baik. Misalnya, dari kisah pertengkaran antara Rangga dan Selvi, bola bekel(Dewi) dan kepala suku (Ijal), kisah percintaan ada yang sudah terjadi yaitu antara dedekarifin(Ade) dan Rangga, Fitri dan jaseng (Feri),  Uwo(Purwo) dan Nimas. Dan kisah percintaan yang belum terjadi antara popon (Alfonsa) dan Robi atau yang sering kami panggil si jidat dan Bella dengan kepala suku kelas sepuluh enam(Ijal) Kisah permusuhan antara sesama keluarga besar keweng-keweng yang terdiri dari Dwi, Dewi, Mulyani, dan Tya, mereka pernah merasakan permusuhan yang sudah beberapa kali ini terjadi, tapi meskipun begitu mereka menyelsaikan masalah nya dan kembali damai. Selain dari kisah kisah tersebut kami mempunyai teman perempuan, ia bernama DJ(Khadijah), ia anak taekwondo, dan tidak terlalu suka membahas cowok, selain pintar taekwondo ia juga pintar bahsa inggris dan teman kami yang bernama Ainul yaqin dia termasuk anak yang pintar karena dari sebagian cowok dikelas kami hanya ia yang pintar.

Kelas sepuluh enam termasuk kelas yang solid karena setiap ada kegiatan sepuluh enam selalu beranggota terbanyak dalam mengikuti kegiatan misalnya persami, pramuka, dan sangking solid nya kelas kami pernah mengalami remedial ulangan masal, dari 37 murid hanya ada 4 orang saja yang tidak remedial.

Selain itu sepuluh enam juga terkenal dengan potensi kelas yang suara nya paling besar-besar yaitu Dewi, Dwi, Mulyani, Fitri, mr.Lele (Ijal), Elin, Selvi, dan suara ketawa yang aneh yaitu sampurna(Asti), popon(Alfonsa), dedekarifin(Ade), apalagi bila tidak ada guru, pasti kelas ini ramai seperti dipasar sehingga guru-guru ppl dari universitas UNILA maupun STKIP banyak yang mengeluh mengatasi kami karena suara mereka kalah dengan suara murid-murid sepuluh enam, jika guru sudah keluar dari kelas mereka banyak yang tidak mau masuk lagi karena merasa kesal dan takut diserang oleh pasukan-pasukan sepuluh enam.

Di kelas kami ada ibu senam kita yang bernama Widia dan yang lemah  gemulai yaitu Linda dengan gaya nya bicara bibir nya mengot kanan kiri dan si batak marbun orang nya gak jelas soulmate nya Nova.

Dan di kelas ini juga punya satu anak Paskibra, nama nya suci dan hanya satu yang ikut osis, ia adalah Tya.

Di kelas ini ada rombongan pinter yaitu Nindy, Wayan Kuadrat(Irma), Wayan( nita) , dan Anggun. Dan ada juga anak Rawa Jitu(Redi) dan Mesuji(Gede) yang selalu buat ulah yang gaje bangetttttt……

Dan ada juga pildacil, ia Gusti dengan cirri khas suara nya yang lembut sekaliiii. Dan tidak kalah ketinggalan siswa asing yaitu anak pb(Gilang).

 Itulah sepuluh enam canda tawa maupun sedih    kami lewati bersama-sama.meskipun kami berbeda-beda agama dan suku ,tapi kami tetap bersatu dan selalu berusaha untuk lebih kompak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar