Jumat, 06 April 2012

prinsip-prinsip pengembangan urikulum


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas berkat, rahmat, taufiq, hidayah dan bimbingan-Nyalah kita dapat menjalankan kehidupan sehari–hari sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan tugas ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yaitu dinul Islam, serta bagi para sahabat beliau yang setia mengikuti sunnah beliau sampai akhir zaman nanti. 
Materi makalah yang kami buat ini berjudul prinsip-prinsip pengembangan kurikulum”  pada mata kuliah perencanaan pengembangan kurikulum PAI”. Semoga dengan adanya makalah yang kami buat ini, diharapkan agar para mahasiswa dapat memahami atau mempelajari secara mendalam tentang hal–hal yang berkaitan dengan materi ini.
Kami pun menyadari bahwa dalam makalah kami ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kepada para pembaca, kami selaku penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah kita berserah diri semoga kita selalu ada dalam lindungannya, dan semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………………            i
Daftar isi……………………………………………………………………………………..            ii
BAB I   pendahuluan……………………………………………………………………….           1
A.      Latar belakang………………………………………………………………………………            1
B.      Rumusan masalah……………………………………………………………………….           2
C.      Tujuan penulisan……………………………………………………………………………           2
D.     Kegunaan makalah…………………………………………………………………………….         3
E.      Prosedur makalah…………………………………………………………………………………………         3
BAB II  pembahasan…………………………………………………………………………………………………          4
A.      pengertian prinsip pengembangan kurikulum ……………………………………………..         4
B.      sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum ………………………………………         5
C.      tipe-tipe pengembangan kurikulum ………………………………………..……………..         5
D.     macam-macam kurikulum…………………………..……………………………………….      6

BABIII  penutup………………………...……………………………………………………………         10
A.      Kesimpulan……………………………………………………………………………………         10
B.      Saran-saran….……………………………………………………………………………….         12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang.
Sebelum mealangkah lebih jauh ke pembahasan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, bagaimana konsep kurikulum. Kita tentunya sudah mengetahui bagaimana konsep kurikulm tersebut.Dari pendapat penulis dapat dikatakan bahwa kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, politikus, pengusaha, orang tua peserta didik serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan,dan hasil-hasil kurikulum itu pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum.
Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum.
Sejalan dengan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul “ Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum” . makalah ini mengemukakan suatu pandangan tentang bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yamg harus diberlakukan untuk mencapai tujuan dari pengembangan itu sendiri[1]

B.      Rumusan Masalah.
Sejalan dengan latar belakang tersebut, rumusan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian prinsip pengembangan kurikulum?
2.      Apa saja sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum ?
3.      Bagaimana tipe-tipe pengembangan kurikulum?
4.      Apa saja macam-macam kurikulum
C.      Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikum.
2.      Mengetahui sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum
3.      Mengetahui Bagaimana tipe-tipe pengembangan kurikulum
4.      Mengetahui macam-macam kurikulum
5.      sebagai pegangan untuk di jadikan sumber atau bahan pengetahuan
6.      memperluas wawasan


D.     Kegunaan Makalah
Secara teoritis, makalah ini memiliki kegunaan untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum yang dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dalam upaya pengembangan kurikulum dan tentunya untuk menambah pengetahuan kita.

E.      Prosedur Makalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode studi Deskriftif, yang menjelaskan mulai dari pengertian sampai kepada macam-macam prinsip pengembangan kurikulum. Sedangkan teknik yang digunakan adalah studi pustaka dengan mencari sumber atau bahan dari perpustakaan maupun buku lain serta melalui teknologi internet.






BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi prinsip Kurikulum
prinsip sering di artikan sebagai way of life atau pandangan hidup, atau sesuatu yang harus di patuhi, di sini prinsip berarti rule the games atau aturan main, yakni semacam acuan dan rambu-rambu yang harus di perhatikan dan di patuhi dalam pengembangan sebuah kurikulum.
Prinsip-prinsip dasar di tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang di desain atau yang di hasilkan di harapkan memang betul-betul sesuai dengan kebutuhan ( the need) semua pihak, yakni anak didik, orang tua, masyarakat umum,pemakai lulusan, bangsa dan Negara.[2]
Secara gramatikal prinsip berarti asas, dasar, keyakinan dan pendirian. prinsip itu menunjukan ada suatu hal yang penting , mendasar, harus yang bisaanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa.[3]
Dari pengertian dan makna prinsip di atas, terlihat bahwa itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaan sesuatu. Dengan mengenali dan memperhatikan prinsip, maka akan bisa menjadikan sesuatu itu kebih efeltif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan tentang hakikat yang dikandung oleh sesuatu, mungkin produk atau proses, dan bersifat memberikan rambu-rambu aturan main yang jelas, yang harus diikuti untuk mencapai tujuan yang benar.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjuk pada pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan sebagai patokan dalam menentukan berbahai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum yang pada dasarnya prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dan hakikat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulam adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang kurikulam akan bisa bekerja secara smantap, teararah, dan dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain dari pada itu, adanya berbagai prinsip dalam kurikulum dan pengembangannya.[4]
B.      sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum.
Sumber prinsip yaitu dari mana asal muasal terlahirnya suatu prinsip.setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum yaitu : data empiris (empirical data), data eksperimen (Exsperimen data), cerita atau legenda yang hidup di masyarakat (folklore of curricuculum), dan akal sehat (common sense).[5]
C.      Tipe-tipe pengembangan Kurikulum
Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum yaitu tingkat validitas dan reliabilitas prinsip yang digunakan. Hal ini ada kaitannya dengan sumber dari prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri. Ada fakta, data, konsep, dan prinsip tingkat kepercayaannya tidak diragukan lagi kartena sudah terbukti melalui uji riset yang berulang-ulang, ada juga data yang sudah terbukti tapi masih terbatas dalam kasus-kasus tertentu belum bias digeneralisasikan, dan terdapat pula data yang belum dibuktyikan ola\eh riset tapi sudah terbukti dalam kehidupandan menurut pertimbangan akal sehat dipandang logis, baik, dan berguna.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bias di klasifikasu\ikan menjadi tiga tipe prinsip yaitu :
1.      Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth) Anggapan utuh atau menyeluruh adalah fakta, konsep, dan prinsip yang diperoleh dan telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang sehingga bias dibuat generalisasi dan bias mendapat tantangan atau kritik karena sudah diyakini oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.
2.      Anggapan kebenaran parsial (partial truth) Anggapan kebenaran parsial yaitu sutau fakta, konsep, dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tapi sifatnya masih belum bisa digeneralisasikan, karena dianggap baik dan bermanfaat.
3.      Anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian (hypothesis)
Hipotesis yaitu asumsi karja atau prinsip yang sifatnya tentative atau masih dalam kesimpulan yang sementara dan muncul dari pemikiran akal sehat.[6]
D.     Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum
Agar kurikulum dapat berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan, maka ada sejumlah prinsip dalam proses pengembangannya. Di bawah ini akan diuraikan prinsip-prinsip umum dalam pengembangan kurikulum.
Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.      Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2.      Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.      Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.      Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5.      Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1.      Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2.      Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.      Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.      Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.      Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6.      Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7.      Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara penerapan satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum
Dalam mensikapi suatu perubahan kurikulum, banyak orang lebih terfokus hanya pada pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum . Padahal jauh lebih penting adalah perubahan kutural (perilaku) guna memenuhi prinsip-prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.[7]



BABIII
PENUTUP

A.      Kesimpulan.
a.      Pengertian.
prinsip sering di artikan sebagai way of life atau pandangan hidup, atau sesuatu yang harus di patuhi, di sini prinsip berarti rule the games atau aturan main, yakni semacam acuan dan rambu-rambu yang harus di perhatikan dan di patuhi dalam pengembangan sebuah kurikulum.
Secara gramatikal prinsip berarti asas, dasar, keyakinan dan pendirian. prinsip itu menunjukan ada suatu hal yang penting , mendasar, harus yang bisaanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa.
b.      Sumber prinsip.
Sumber prinsip yaitu dari mana asal muasal terlahirnya suatu prinsip.setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum yaitu : data empiris (empirical data), data eksperimen (Exsperimen data), cerita atau legenda yang hidup di masyarakat (folklore of curricuculum), dan akal sehat (common sense).
c.       Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bias di klasifikasu\ikan menjadi tiga tipe prinsip yaitu :
1.      Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth) Anggapan utuh atau menyeluruh adalah fakta, konsep, dan prinsip yang diperoleh dan telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang sehingga bias dibuat generalisasi dan bias mendapat tantangan atau kritik karena sudah diyakini oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.
2.      Anggapan kebenaran parsial (partial truth) Anggapan kebenaran parsial yaitu sutau fakta, konsep, dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tapi sifatnya masih belum bisa digeneralisasikan, karena dianggap baik dan bermanfaat.
3.      Anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian (hypothesis)
Hipotesis yaitu asumsi karja atau prinsip yang sifatnya tentative atau masih dalam kesimpulan yang sementara dan muncul dari pemikiran akal sehat.
d.      Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum.
Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.      Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2.      Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.      Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.      Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5.      Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.


B.      Saran-saran
Dalam penyusunan makalah ini saya sangat yakin masih terdapat banyak kekurangan, saya harap teman-teman semua dapat memakluminya, karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak lepas sempurna, karena sempurna hanyalah milik –Nya seorang. Yaitu allah SWT sang pencipta alam semesta ini. Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran-saran dari teman-teman semua yang bersifat membangun, untuk pengalaman kami di kemudian hari kelak.



DAFTAR PUSTAKA


-  Drs. Hamdan, M.Pd. pengembangan dan pembinaan kurikulum.banjarMasin:Institut Agama Islam Negeri Antasari fakultas Tarbyah. 2009


[1] http://el-shalih.blogspot.com/2010/03/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html
[2] Drs. Hamdan, M.Pd. pengembangan dan pembinaan kurikulum.banjarMasin:Institut Agama Islam Negeri Antasari fakultas Tarbyah. 2009
[3] http://arassh.wordpress.com/2011/06/02/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum/
[4] http://el-shalih.blogspot.com/2010/03/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html
[5] http://ndriizwitsal.blogspot.com/2011/06/prinsip-pengembangan-kurikulum.html
[6] http://el-shalih.blogspot.com/2010/03/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html